PRODUK BUKU
STRATEGI PENGEMBANGAN TEKNOLOGI KAPAL SELAM (SUBMARINE)
Keamanan maritim merupakan salah satu kepentingan nasional Indonesia di strata mutlak, yang berakar pada tatanan geostrategis Indonesia sebagai negara dengan persentase wilayah laut lebih dari 70% dari total teritorialnya. Indonesia dilalui oleh empat jalur ALKI yang berpotensi menjadi tempat tindakan-tindakan ilegal di laut dan pelanggaran lintas batas wilayah teritorial oleh pihak asing. Di samping itu, realitas lingkungan strategis di kawasan telah menunjukan kompleksitas tingkat kerawanan yang tinggi, terutama setelah China menunjukkan sikap “active offshore defense” di Laut China Selatan demi melindungi kepentingan maritimnya, di samping kepentingan ekonomi dan klaim teritorialnya di wilayah itu yang masih diperselisihkan oleh beberapa negara Asean. “Active offshore defense” memiliki arti bahwa China tidak akan memulai peperangan, namun akan mengoptimalkan kekuatan militernya di Laut Cina Selatan jika ada negara lain yang memprofokasi secara militer.
Konstelasi maritim tersebut menuntut Indonesia untuk mengerahkan ragam sumber daya dan kemampuan yang dimiliki dengan maksud menangkal ketidakpastian resiko yang harus ditanggung negara. Indonesia harus mampu membangun strategic deterrence (daya gentar strategis) yang handal demi melindungi kepentingan nasional maritim, kepentingan ekonomi (khususnya sumber daya alam di laut serta jalur distribusi perdagangan), kepentingan politik, keutuhan teritorial, serta kedaulatan wilayah. Aset operasional keamanan maritim dengan nilai strategic deterrence yang besar ada pada kapal selam, jika dipandang dari perspektif total force. Kapal selam tidak hanya memiliki peran surveillance, melainkan juga taktikal dan memiliki tiga elemen peran penting dalam peperangan laut, yaitu sea control, sea denial dan maritime power projection.
Namun demikian, Kapal selam merupakan sistem senjata berteknologi sangat canggih, yang teknologinya belum dikuasai Indonesia. Kapal selam juga masuk kategori aset penyerap anggaran belanja negara yang sangat besar, baik dari segi pengadaan, pemeliharaan serta perawatannya. Oleh karena itu, Pemerintah menetapkan pengembangan teknologi Kapal Selam sebagai salah satu teknologi pertahanan yang menjadi program nasional dengan maksud agar dalam jangka panjang industri pertahanan Indonesia memiliki kapabilitas industri dan teknologi di bidang kapal selam.
Industri pertahanan matra laut yang mumpuni dibutuhkan untuk membangun postur pertahanan matra laut yang handal sekaligus efisien dalam pembiayaannya. Lebih dari itu, industri ini dapat menjadi leverage bagi pertumbuhan ekonomi nasional, sebab terdapat kejelasan perolehan return of investment dari setiap belanja negara di sektor pertahanan matra laut melalui penyerapan tenaga kerja serta optimasi rantai pasokan. Munculnya kebijakan nasional untuk menguasai teknologi Kapal Selam tidak lepas dari rencana pembangunan postur kekuatan pertahanan dan keamanan secara integratif khususnya untuk matra laut yang bisa dilihat dalam perencanaan kebutuhan alat peralatan pertahanan dan keamanan.
Strategi penguasaan teknologi Kapal Selam dalam rangka mengembangkan Industri Pertahanan dirumuskan dengan mempertimbangkan kemampuan teknologi industri pertahanan, persyaratan kebutuhan teknologi pengguna yang tercermin dalam persyaratan operasional. Di sisi lain, kebijakan Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) dalam mengelola Industri Pertahanan menjadi hal yang esensial.
Buku ini adalah bentuk upaya menyajikan konsep pengembangan teknologi Kapal Selam melalui pendekatan analisis struktur teknologi Kapal Selam, penilaian tingkat kesiapan teknologi masing-masing elemen teknologi Kapal Selam, dan evaluasi terhadap kebutuhan tingkat kesiapan teknologi berdasarkan persyaratan operasional pengguna. Paradigma utama dalam konsep strategi pengembangan teknologi Kapal Selam tersebut didasarkan pada kemampuan teknologi Industri Pertahanan, persyaratan operasional pengguna, dan tingkat kepentingan terhadap suatu teknologi pertahanan.
Pada buku ini disajikan strategi pengembangan teknologi Kapal Selam melalui pengembangan elemen teknologi berupa Hull Submarine, Propulsion, Sensor/Sonar, dan Armament (persenjataan), dengan didahului evaluasi terhadap kebutuhan tingkat kesiapan teknologi berdasarkan persyaratan Industri Pertahanan dalam memproduksi sistem Kapal Selam. Hasil dari evaluasi ini selanjutnya dibuat dalam bentuk analisis