PENGUATAN KEMANDIRIAN INDUSTRI PERTAHANAN NASIONAL STRATEGI BISNIS DAN PEMBIAYAAN PROGRAM NASIONAL BUKU DUA

Industri Pertahanan nasional sebagai bagian dari industri strategis merupakan salah satu bagian penting dalam kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Industri Pertahanan di Indonesia mulai terasa geliatnya setelah diberlakukannya Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan. Industri Pertahanan nasional kemudian mendapat amanat untuk pemenuhan alat dan peralatan pertahanan dan keamanan yang diatur melalui Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun 2014 tentang Mekanisme Imbal Dagang dalam Pengadaan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan dari Luar Negeri. Pembentukan Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) menjadi salah satu strategi pemerintah dalam mengembangkan Industri Pertahanan di tanah air.

Proyeksi pengembangan Industri Pertahanan Indonesia sesuai dengan MP3EI sampai dengan 2025 menekankan kepada pengembangan dan peningkatan Alpalhankam. Hal ini dilakukan melalui sinkronisasi antara kebutuhan pengguna dengan kemampuan Industri Pertahanan, percepatan transfer teknologi, dan meningkatkan kandungan lokal melalui mekanisme ofset dan kerjasama dengan Industri Pertahanan negara lain. Kajian ini membahas strategi penguatan Industri Pertahanan ditinjau dari klasterisasi industri untuk meningkatkan daya saing, sistem pembiayaan, dan keunggulan industri.

Dalam buku ini disajikan hasil pembahasan Analytical Hierarchy Process (AHP) dalam pembuatan strategi pengembangan industri.  Dapat dilihat juga beberapa kasus yang terjadi di negara lain mengenai strategi pengembangan Industri Pertahanan yang dilakukan. Selain itu disampaikan mengenai kondisi Industri Pertahanan nasional saat ini dari kelompok industri alat utama, industri komponen utama, industri komponen pendukung, dan industri bahan baku. Dengan demikian dapat di lihat kebutuhan pengembangan strategi yang tepat dalam mendukung perkembangan Industri Pertahanan nasional.

Penekanan strategi pengembangan Industri Pertahanan dilakukan melalui inovasi dan difusi pengetahuan yang merupakan faktor kunci perkembangan. Selain itu juga  digunakan pendekatan analisa industri dengan teknologi tinggi dan konsep klaster yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional. Industri diharapkan dapat menyerap dan memenuhi kebutuhan baik tenaga ahli maupun research and development melalui kerjasama dengan institusi pendidikan terkait. Kemudian kerjasama dengan model pendekatan pasar yang paling sesuai antar Industri Pertahanan pada tingkatan klaster yang berbeda.

Diharapkan kehadiran buku ini dapat menjadi acuan dan pertimbangan bagi pemerintah dalam pengkajian strategis Industri Pertahanan khususnya bagi strategi pengembangan dan pembiayaan pada Industri Pertahanan nasional. Disisi lain, semoga buku ini juga dapat menjadi bahan kajian akademis bagi pembahasan strategi pengembangan Industri Pertahanan demi mencapai kemandirian Industri Pertahanan di tanah air.