Jakarta (22/05) – Dikutip dalam laman resmi pindad.com, PT Pindad menandatangani Head of Agreement (HoA) dan Memorandum of Understanding (MoU) dengan perusahaan industri pertahanan Uni Emirat Arab (UEA), Lahab, pada 20 hingga 21 Mei 2024 dalam rangkaian kegiatan Indonesia-UAE Business Week di Ritz Carlton, Bali. Penandatanganan perjanjian kerja sama ini disaksikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Energi & Infrastruktur UEA H.E Suhail Al Mazrouei, dan Duta Besar Indonesia untuk UEA Husin Bagis.

Penandatanganan perjanjian kerja sama ini dilaksanakan antara VP Pemasaran, Penjualan dan Pengembangan Bisnis PT Pindad, Yayat Ruyat mewakili Wakil Direktur Utama PT Pindad, Syaifuddin dengan Direktur Pengembangan Bisnis Lahab UEA, Saleh Al Mansoori. Adapun ruang lingkup HoA meliputi investasi brassmill di Indonesia dan penandatanganan MoU terkait pasokan strategis bom seri MK.

Dalam pernyataaannya, Yayat Ruyat menyampaikan bahwa dengan dilaksanakannya penandatanganan ini, PT Pindad berkontribusi dalam peningkatan kerja sama antar kedua negara dalam bidang Alpalhankam khususnya munisi.

“Penandatanganan HoA dalam bidang investasi brassmill ini sebagai bahan baku munisi untuk mendukung program hilirisasi, selain itu MoU yang ditandatangani dengan Lahab terkait kerja sama dalam bidang bom udara berstandar NATO. Dengan adanya penandatanganan perjanjian ini menunjukkan bahwa Pindad turut berkontribusi dalam peningkatan kerja sama antar kedua negara,” tuturnya.

Pada acara Roundtable Discussion UEA – Indonesia, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Energi & Infrastruktur UEA H.E Suhail Al Mazrouei berkomitmen untuk terus menjajaki berbagai bidang kerja sama baru dan mewujudkan hubungan bilateral yang lebih kuat. Luhut Binsar Pandjaitan kemudian menyebutkan, acara penandatanganan kerja sama berkelanjutan antara UEA dan Indonesia semakin memperluas kerja sama investasi dan perdagangan di sektor infrastruktur, energi terbarukan, hilirisasi mineral, pertahanan, dan ritel.

“Industri kedua negara melalui peran BUMN (Pindad) dan perusahaan-perusahaan berkualitas harus ikut berperan utama untuk mencapai masa depan kita yang berkelanjutan. Dengan mendorong lebih banyak perusahaan UEA untuk bermitra dengan BUMN, kita memiliki peluang untuk berekspansi di Indonesia dan memperluas pasar ASEAN,” jelas Luhut.

Dalam kesempatan yang sama, PT Pindad melakukan pertemuan dengan tiga perusahaan pertahananan UEA yaitu Tawazun, Lahab, Caracal, dan EDGE Group untuk membahas berbagai kerja sama strategis di bidang pertahanan.

Sumber: pindad.com

Translate »