Jakarta (01/12) – Katimlak KKIP, Letjen TNI (Purn) Yoedhi Swastanto, M.B.A., pimpin rapat koordinasi pembahasan Pesawat Terbang Tanpa Awak/Drone Medium Altitude Long Endurance (PTTA MALE) pada Rabu (29/11). Rapat yang diselenggarakan secara hibrid tersebut dihadiri oleh jajaran tim pelaksana dan tim ahli KKIP, Balitbang Kemhan, Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (ORPA BRIN), BPKP, dan akademisi ITB Prof. Tatacipta Dirgantara.
Letjen TNI (Purn) Yoedhi Swastanto, M.B.A., mengemukakan sebagaimana disampaikan Oktober lalu, Presiden telah menginstruksikan para pihak terkait untuk menindaklanjuti proyek-proyek strategis nasional berbasis penelitian dan pengembangan, termasuk Drone Kombatan Elang Hitam.
Berdasarkan keterangan dari peserta rapat diketahui bahwa ada sejumlah catatan evaluasi terhadap realisasi litbang drone tersebut pada periode berjalan. Katimlak KKIP mengharapkan melalui pertemuan tersebut dan berikutnya, para pemangku kepentingan dapat membahas dan merumuskan model penatakelolaan konsorsium litbang drone di periode program berikutnya. Disamping itu, rapat koordinasi tersebut juga menggarisbawahi arti penting mekanisme pembiayaan yang relevan dan memadai agar program tersebut dapat terus berlanjut.
Melihat proliferasi teknologi dan utilisasi drone yang semakin masif di kancah global, perlu ada percepatan upaya penguasaan kemampuan teknologi dan manufaktur drone kombatan di dalam negeri. Oleh karenanya, KKIP sejak Agustus lalu terus menggelar koordinasi intensif lintas instansi dan asistensi produk.
Katimlak mengapresiasi rapat koordinasi tersebut berhasi menginventarisasi saran rencana aksi bagi keberlanjutan program PTTA MALE di masa mendatang. Beliau berpesan agar upaya pencapaian target program strategis nasional PTTA MALE secara paralel diiringi dengan peningkatan akuntabilitas program.