Jakarta (14/11) – Katimlak KKIP, Letjen TNI (Purn) Dr. Yoedhi Swastanto, MBA., hari ini mendengarkan paparan tentang Reviu Kebijakan Kemitraan Industri Pertahanan di Ruang Rapat KKIP, Lantai 1 Gedung D.I. Panjaitan Kemhan, Gambir-Jakarta Pusat.
Tim penyusun Reviu yang beranggotakan tiga orang dosen Universitas Pertahanan: Dr. Ade Muhammad, Dr. Fauzia Gustarina Cempaka Timur, dan Kolonel Sus Dr. Mhd. Halkis hadir memenuhi undangan KKIP untuk menerangkan isi dari dokumen yang merupakan interim report Badan Strategi Kebijakan Luar Negeri tersebut.
Membuka pertemuan, Katimlak menegaskan KKIP memiliki misi merealisasikan tiga penekanan Ketua KKIP, Presiden Joko Widodo, tentang industri pertahanan: kemandirian pemenuhan Alpalhankam, kesinambungan pengadaaan Alpalhankam, dan pergeseran paradigma belanja pertahanan menjadi investasi pertahanan.
Tim penyusun Reviu menyampaikan bahwa fokus bahasan penelitian tersebut adalah menjelaskan strategi diplomasi Indonesia dalam mendukung kemandirian dan pengembangan industri pertahanan. Di tengah tantangan sistemik aktual military industrial complex Indonesia, tim reviu merekomendasikan penguatan strategi melalui diplomasi pertahanan. Menghadapi dinamika post merger DefendID, ”maka perlu ada struktur sistem solutif military industrial complex Indonesia” imbuh Kolonel Halkis selaku pemapar.
Katimlak KKIP mengapresiasi penelitian tersebut sebagai sebuah produk akademik yang menarik tentang industri pertahanan. Ketua Bidang Kerja Sama dan Pemasaran, Ir. Alex J. Sinaga, M.Eng., yang turut mendampingi di Katimlak pada pertemuan tersebut, menyoroti arti penting kerja sama sebagai pengejawantahan diplomasi Indonesia dalam mendukung pengembangan industri pertahanan dalam negeri.
Sementara itu Ketua Bidang Perencanaan, Laksda TNI (Purn) Darwanto, MAP., menambahkan bahwa upaya diplomasi memang kerap menemui tantangan, namun tidak akan menjadi penghambat komitmen untuk memandirikan industri pertahanan dalam negeri.
Diskusi tanya jawab terus berlangsung hingga pukul 12.00. ”Kami berterima kasih atas paparannya yang komprehensif dan kami mendapat banyak masukan berharga dari penelitian tersebut” pungkas Letjen TNI (Purn) Dr. Yoedhi Swastanto sembari menutup pertemuan.