Jakarta (11/08) – Bidang Perencanaan Tim Pelaksana KKIP menggelar rapat dengan Kabalitbang Kemhan, Marsda TNI H. Haris Haryanto, S.IP, pada Kamis (10/08), di Ruang Rapat KKIP, Gedung D.I. Panjaitan, Kementerian Pertahanan. Rapat mengangkat tema keberlanjutan program industri pesawat tempur, roket, dan propelan.

Rapat dipimpin oleh Ketua Bidang Perencanaan (Kabidren KKIP) sekaligus Ketua Tim Kerja Analisis Kondisi Penyelenggaraan Rencana Induk Industri Pertahanan, Laksda TNI (Purn) Darwanto, S.H., MAP. Anggota tim kerja yang terdiri dari jajaran tim pelaksana KKIP, BRIN, BUMN industri pertahanan, dan akademisi menghadiri rapat tersebut secara daring maupun luring.

Membuka rapat, Kabidren KKIP mengatakan bahwa putra-putri bangsa sudah menguasai sejumlah teknologi alpalhankam strategis, namun belum terakomodasi sepenuhnya hingga ke tahap produksi dan pemasaran. Diharapkan ketiga jenis alpalhankam yang dibahas pada rapat kali ini tidak hanya tuntas penguasaan teknologinya, namun juga dapat segera diproduksi mandiri di dalam negeri.

Kabalitbang Kemhan memaparkan bahwa beberapa tantangan masih perlu diperhatikan secara khusus agar ketiga jenis alpalhankam prioritas. Pada dasarnya Balitbang Kemhan telah mempunyai arah dan target untuk kemandirian industri pesawat tempur, roket, dan propelan melalui kegiatan

Para pemadu program prioritas industri pertahanan yang hadir, PT. Dirgantara Indonesia, PT. Pindad, dan PT. Dahana mengutarakan bahwa berbagai langkah telah didiskusikan untuk meningkatkan kemampuan penguasaan teknologi alpalhankam prioritas.

Secara umum para peserta rapat menyepakati bahwa penelitian dan pengembangan dapat bergerak maju melalui pendayagunaan tenaga ahli atau akademisi dalam negeri yang optimal. Upaya ini tentunya akan berhasil melalui sinergi dan koordinasi seluruh pemangku kepentingan industri pertahanan.

 

Translate »