Jakarta (27/04) – Dilansir dari navalnews.com, tahun 2022 lalu, Grup Hanwha, salah satu badan usaha pertahanan terbesar asal Korea Selatan dengan spesialisasi peralatan pertahanan, akan mengakuisisi DSME untuk perluasan lebih lanjut portofolio bisnisnya ke industri pembangunan kapal. Nama baru perusahaan tersebut, Hanwha OCEAN menunjukkan keinginan Hanwha untuk memperbesar porsi perusahaan tersebut pada sektor galangan kapal dan teknik maritim.
Sebelum akuisisi, persetujuan formal dari komisi perdagangan adil di banyak negara diperlukan, yaitu termasuk Uni Eropa, Jepang, Cina, Turki, Vietnam, Singapura, dan Inggris. Kendati demikian, prosesnya berjalan agak cepat dimana semua persetujuan akuisisi sudah didapatkan pada akhir Maret.
Komisi perdagangan adil (Fair-Trade Commission) Korea Selatan telah mengirimkan permintaan penyelidikan formal kepada DAPA Korea Selatan terkait bahwa akuisisi ini akan menyebabkan terjadinya monopoli di sektor galangan kapal Korea Selatan, tetapi DAPA telah menyingkirkan kemungkinan tersebut dengan menyebutkan bahwa penggabungan (merger) ini tidak ada hubungannya dengan industri galangan kapal negara tersebut.
Seiring dengan Hanwha OCEAN menjadi pemain utama lainnya dalam bisnis galangan kapal Korea Selatan, diperkirakan akan timbul kompetisi baru dalam sektor galangan kapa negara tersebut, mengingat Hanwha OCEAN masih harus bersaing dengan HHI (Hyundai Heavy Industries) dan HJ Shipbuilding & Construction Co, Ltd (sebelumnya Hanjin Heavy Industries).
Diharapkan penggabungan tersebut akan meningkatkan ekspor kapal laut ke luar negeri serta meningkatkan stabilitas DSME lama. Meskipun DSME merupakan salah satu galangan kapal terbesar di Korea Selatan, perusahaan ini terus mengalami kerugian finansial dan krisis manajemen pada dua dekade terakhir. Tetapi melalui akuisisi Hanwha, prospek bisnis Hanwha OCEAN menjadi agak optimis.
Grup Hanwha diekspektasikan untuk berfokus pada pekerjaan-pekerjaan terkait PMI (Post-Merger Integration) segera setelah akuisisi selesai. Dengan diakuisisinya DSME, upaya di tingkat korporasi akan disusun untuk menciptakan sinergi pada industri pertahanan yang mana telah menjadi keahlian perusahaan tersebut dalam beberapa dekade terakhir, seperti yang baru-baru ini pada ISM (Integrated Sensor Mast) pada fregat kelas Chungnam.