Jakarta (09/03) – Plt. Katimlak KKIP menerima audiensi PT. Thales Indonesia di kantor KKIP pada Rabu, 8 Maret 2023. Pada kesempatan tersebut, Plt. Katimlak Letjen TNI (Purn) Dr. Yoedhi Swastanto, MBA mempersilahkan PT. Thales Indonesia menyampaikan komitmen investasi dan penguatan kerja sama dengan mitra industri pertahanan lokal Indonesia.
Hadir mendampingi Plt. Katimlak adalah Kabid Alih Teknologi dan Ofset Dr. Yono Reksoprodjo, Kabid Kerja Sama dan Pemasaran Alex J. Sinaga M.Eng, Kabid Perencanaan Laksda TNI (Purn) Darwanto MAP, Kabid Hukum dan Perundang-undangan Maruli Tampubolon MBA, Staf Ahli Kerja Sama Industri Makmur Keliat Ph.D, Staf Ahli Bidang Pertahanan Laut Laksda TNI (Purn) Dr. Mulyadi, dan Staf Ahli Bidang Pendanaan Gatot Tetuko. Sementara itu dari PT. Thales Indonesia diwakili langsung oleh President Director Olivier Rabourdin dan Vice President Thales Asia Nicolas Bouverot.
Nicolas Bouverot menjelaskan Thales sudah menjalin banyak kerja sama dengan instansi dalam negeri baik sipil maupun militer. Dalam bidang pertahanan, kerja sama ini sudah memasuki babak baru pasca penandatangan MoU pembentukan joint venture antara PT. Len dengan Thales tentang MRO (maintenance, repair, and overhaul) radar di lingkungan TNI AU pada gelaran Indo-Defence 2-5 November 2022 lalu.
Kedepannya, Thales akan memperkuat kapabilitas Indonesia dalam pemeliharaan dan perawatan serta penguasaan teknologi kunci radar GCI (ground control intercept). Hal ini relevan dengan tujuh program prioritas industri pertahanan KKIP yang ditetapkan 2015 lalu yang salah satunya adalah radar.
PT. Thales Indonesia mengharapkan pada tahun ini seluruh rangkaian persiapan pembentukan joint venture dapat dituntaskan agar kerja sama dapat dimulai pada awal tahun depan. Nicolas menambahkan ada tiga daya tarik Indonesia sebagai mitra kerjasamanya. Pertama, adalah pangsa pasar domestik radar yang besar di Indonesia. Kedua, dukungan sumber daya manusia yang dianggap memadai. Ketiga, cost structure yang lebih kompetitif.
Rencana joint venture tersebut merupakan sebuah kesempatan memperkuat kapabilitas sumber daya manusia industri pertahanan Indonesia. Hal ini sebagaimana diterangkan oleh Nicolas “What is important is that this joint venture develops strong, core competencies”. Diproyeksikan di masa mendatang, kolaborasi keduanya dapat mengarah pada ekspor ke negara sekitar di kawasan Asia-Pasifik. Oleh karenanya, untuk mematangkan rencana tersebut, Nicolas menambahkan “we need to make sure that we have the right people, the right skill, the right experience.”
“The main purpose is not to establish joint venture per se, but to strengthen our local capacity.” Makmur Keliat, Ph.D, Staf Ahli Kerja Sama Industri KKIP
Mengomentari hal tersebut, Bapak Alex Sinaga menyampaikan “you should have confidence to doing business with our defence industries” ujar beliau sambil menerangkan potensi-potensi industrial yang dimiliki oleh PT. Len Industri. Sementara itu Bapak Makmur Keliat mengatakan kerja sama ini dapat berkesinambungan kedepannya manabila tujuan joint venture ini diarahkan pada elevasi kapabilitas dalam negeri Indonesia. “The main purpose is not to establish joint venture per se, but to strengthen our local capacity” ujar Makmur Keliat.
KKIP sejak tahun lalu telah memonitor upaya pembangunan kerja sama ini melalui kunjungan langsung ke Thales Perancis pada 10-16 November lalu. Ini merupakan buntut penandatanganan MoU PT. Len dengan Thales tersebut serta sejumlah kesepakatan lainnya antara Thales dengan Defend ID.
KKIP LAKSANAKAN KUNJUNGAN KERJA KE THALES PERANCIS
Dalam pernyataan penutupnya, Plt. Katimlak menyampaikan apresiasi sebesar-sebesarnya atas capaian penjajakan kerja sama yang telah terbangun. Beliau berkomitmen KKIP akan terus mendukung langkah PT. Thales Indonesia untuk meningkatkan taraf kemitraannya di Indonesia.