Presiden Jokowi Saksikan Penyerahan Pesawat Super Hercules TNI AU
(Foto: BPMI Setpres/Lukas)
Jakarta (09/03) – Dilansir dari laman resmi Kementerian Pertahanan https://www.kemhan.go.id/ , Menhan Prabowo menyerahkan pesawat C-130J-30 Super Hercules kepada Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono di Lanud Halim Perdanakusuma pada Rabu (8/3).
Secara simbolik, serah terima dilakukan dengan pemberian replika kunci tanda pesawat siap dioperasionalisasikan oleh pengguna, dalam hal ini TNI AU.
Penyerahan disaksikan langsung Presiden Joko Widodo, KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid, dan dan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Sung Yong Kim. Presiden meninjau ke dalam pesawat, melepaskan Tirai Logo Skadron Udara 31, memecahkan kendi, dan menyiramkan air bunga ke badan pesawat.
“Bisa mengangkut pasukan lengkap dengan parasut 98 orang, kalau pasukan saja bisa 128 orang, dan mengangkut 19,9 ton barang. Artinya bagus untuk operasi militer maupun non militer dan bantuan bencana alam. Jangkauannya bisa mencapai seluruh Indonesia dengan jam terbang 11 jam,” demikian kata Presiden mengomentari kecanggihan teknologi dan kemampuan operasional pesawat tersebut.
C-130J-30 Super Hercules ini akan memperkuat Skadron Udara 31 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta. Kemhan sendiri telah memesan sebanyak lima unit pesawat C-130J-30 Super Hercules. Empat pesawat lainnya secara berkala akan dikirimkan Juni, Juli, Oktober 2023, dan Januari 2024.
Menhan Prabowo mengatakan C-130J-30 Super Hercules tersebut akan dapat menjalani perawatan dan perbaikan (Maintenance, Repair, and Operation/MRO) di Indonesia, yang akan melibatkan dan mendukung industri pertahanan dalam negeri.
“MRO-nya akan dilaksanakan di Indonesia, seperti satu pesawat sebelumnya yang sudah dilakukan saat ini,” ungkap Prabowo, merujuk pada pesawat sebelumnya, yaitu C-130 Hercules A-1315 yang MRO-nya sudah dilakukan di dalam negeri.
Lockheed Martin, produsen pesawat C-130J-30 Super Hercules, dalam laman resminya mengungkapkan bahwa pesawat ini merupakan versi lebih panjang 15 kaki dari pesawat C130j. Oleh karenanya kompartemen kargo pesawat C-130J-30 Super Hercules dapat memuat lebih banyak personil atau peralatan.
KKIP sendiri melalui Bidang Alih Teknologi dan Ofset, pada tahun lalu telah menyelenggarakan beberapa pertemuan dengan Lockheed Martin yang menunjukkan ketertarikannya untuk memperkuat hubungan bisnis di Indonesia. Keduanya kini masih mengkonsepkan sistem kredit ofset yang dapat mengoptimalkan rencana ofset yang dapat diberikan ke industri pertahanan dalam negeri di masa mendatang.