Jakarta (13/07) – Bidang Pendanaan dan Pembiayaan Tim Pelaksana KKIP menggelar pertemuan lintas pihak pada Senin, 11 Juli 2022. Dihadiri oleh perwakilan Direktorat Kekayaan Negara Kementerian Keuangan, Direktur Keuangan PT. Len Industri, dan perwakilan BUMS pertahanan, pertemuan tersebut membahas realisasi dan evaluasi sistem permodalan dan pembiayaan industri pertahanan.

Mengawali pertemuan, Kepala Subdirektorat KND III Sri Yuwono Hari Sarjito, S.S.T, Ak.,M.Ee.Dev, mengemukakan bahwasanya pembentukan holding industri pertahanan merupakan salah satu implementasi sistem permodalan industri pertahanan. Misi utamanya adalah efisiensi biaya, akses kepada pendanaan yang lebih luas, perbaikan struktur pendapatan, dapat menciptakan kemampuan finansial, menciptakan keterampilan bisnis yang kompetitif, dan berkolaborasi dengan baik antar industri pertahanan.

Len selaku induk holding melalui direktur keuangannya menerangkan strategi Pendanaan BUMN Indhan diharapkan mampu meningkatkan EBITDA (Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization), meningkatkan arus kas operasional serta menekan hutang. “Fokus bisnis holding memerlukan strategic financial planning, financing scheme Innovation, dan finance company partnership agar target menjadi Top 50 Defence Global Company pada tahun 2024 dapat tercapai” kata Indarto Pamoengkas

Pada pertemuan ini, Bidang Pendanaan dan Pembiayaan KKIP juga menghadirkan PT. Infoglobal, salah satu industri pertahanan swasta dalam negeri yang digadang-gadang mampu memotori pengembangan dan produksi pesawat tempur. Adi Sasongko selaku direktur utama menerangkan “modal utama industri pertahanan ketika mendapat proyek dari pemerintah adalah trust, inilah down payment yang utama”

Adi menambahkan, keterbatasan aset industri-industri pertahanan dalam negeri sejauh ini utamanya ditanggulangi oleh pinjaman dari perbankan. Lantas tantangan pembiayaan yang baru kemudian muncul kala harus melunasi sejumlah presentasi bunga yang menambah beban hutang.

Pimpinan rapat sekaligus staf ahli KKIP Bidang Pendanaan dan Pembiayaan,  mengakui masih banyak PR yang mesti dibereskan para pemangku kepentingan agar sistem permodalan dan pembiayaan ini dapat mendorong kemajuan ekosistem industri pertahanan. “Setidaknya untuk hari ini saya apresiasi positif karena pada pertemuan tahun ini, para pihak lebih terbuka memaparkan masalah-masalah pembiayaan dan pendanaan secara terperinci” pungkas Gatot. (DO)

Translate »