Sumber Foto : Liputan6.com/Muhammad Radityo Priyasmoro

 

Bagian 1


Dalam industri militer, ransum termasuk salah satu bagian terpenting yang tidak bisa dipisahkan. Di Indonesia, PT Jangkar Nusantara Megah (JNM) menjadi produsen yang membuat ransum untuk militer.

            PT JNM sendiri memulai usaha ransum militer pada tahun 70-an. Pasarnya sendiri bukan hanya TNI di dalam negeri saja. Produk ransum militer ini sudah bsia terserap dengan baik di pasar manca negara seperti Brunei Darussalam dan Timor Leste.

            Untuk standar sendiri PT JNM sangat concern menjaga kualitas. Hal ini bisa dilihat dari bagaimana sertifikat halal yang dimiliki produk mereka. Sampai saat ini, produk buatan PT. JNM ini sudah mengantungi dua sertfikat halal dari Indonesia serta dari negara tetangga Malaysia. Selain sertifikat halal, PT JNM juga sudah menerapkan ISO 9001, ISO 22000, HACCP, NKV dan GMO Free. Dengan ini kualitasnya tidak kalah dengan produk ransum militer di negara lain.

            Lantas bagaimana dengan rasanya? Soal kualitas rasa, mengikuti selera pasar dari orang Indonesia. Hal ini tercipta dari riset yang cukup matang terhadap kecenderungan rasa yang disukai. Jadi bukan berarti ransum militer rasanya juga seadanya. Kalau kita lihat rasa-rasa berikut ini pasti kita akan terkejut. Bayangkan saja lezatnya nasi goreng Jawa, nasi daging bumbu Bali, nasi daging semur, nasi ayam teriyaki, nasi rendang ikan, nasi laksa ikan, nasi kebuli daging, sup krim jagung, nasi ayam jamur, bubur kacang hijau, nasi kuning ayam, sampai dengan koktail buah, semua ini sudah memenuhi ekpektasi rasa dari orang Indonesia kebanyakan.

 

Sumber Foto : Web PT. JNM

 

Packaging dan cara penyajian

 

Menu-menu makanan yang cukup banyak ini ditaruh dalam kemasan kemasan kedap udara dengan dua sistem. Yang pertama bisa langsung disantap tanpa harus dihangatkan sedangkan sistem kedua harus dimasak dengan air panas bila ingin disantap. Dalam satu kemasan, takaran kalori sudah dhitung dengan cermat. Untuk Indonesia sendiri, kalori dalam setiap kemasan mencapai 2.700 kcal.

            Dalam memproduksi ransum militer, PT JNM memusatkan produksi di Surabaya dan Gresik dimana dalam perusahaan tersebut sudah mencakup areal sawah serta peternakan.  Bahan baku PT JNM sebagian besar merupakan hasil produksi dalam negeri yang dipasok dari petani binaan mereka sendiri. PT JNM sendiri membuat sistem kemitraan strategis tripartit dimana perusahaan melibatkan petani dan perguruan tinggi (dalam hal ini Universitas Brawijaya) dalam mengembangkan produk-produk makanannya.

 

 

[ Masih Berlanjut... ]
Translate »