Tulisan Artikel Juara Kedua Lomba Blog Nasional KKIP dengan tema ” Imajinasi anda mengenai Industri pertahanan Nasional 10 tahun yang akan datang.

” oleh Muhammad Iqbal

 

*Bagian 4


Kerja sama tersebut menguntungkan di masa depan, sebagai transfer pengetahuan dan teknologi pada sistem radar. Saat ini PT Len sudah memiliki radar sendiri untuk level 2D, tinggal proses pengembangan radar 3D saja. Kerja sama dengan Leonardo S.p.A akan mampu membuat RI kuat dalam menjangkau wilayahnya dari para penyusup di tapal batas negeri.

Selama ini Indonesia masih mengandalkan pesawat tempur milik USA dan Rusia. Tak mungkin selamanya mengandalkan Alutsista buatan dua negara adikuasa tersebut, salah satunya menghidupkan kembali kerja sama pengembangan pesawat tempur generasi 4++ dengan pemerintah Korea Selatan.

Pengembangan pesawat tempur yang sempat mandek kini sudah mulai ada lampu hijau dalam proses pengembangan lanjutan. Melalui penandatanganan cost share agreement dengan pemerintah Korsel senilai Rp 18 triliun. Pengembangan diawali dengan mengidentifikasi kebutuhan setiap negara, pada perjanjian andai proyek ini selesai. Ada 168 pesawat tempur dengan pembagian sebanyak 120 untuk Korsel dan 48 untuk pemerintah RI.

 

 

Tahapan selanjutnya adalah dengan mengembangkan purwarupa, tahap EMD (Engineering Manufacturing Development) dan sertifikasi. Terakhir adalah tahap produksi massal, selama ini sempat terkendala dan di tahun 2021 purwarupanya akan diperkenalkan pada publik.

Kemampuan dari Jet tempur KFX/IFX generasi 4++ tersebut tergolong pesawat semi-siluman. Ia punya kemampuan khusus dalam merusak sistem elektronik musuh (Jammer Eletronic) dan sistem radar yang mampu mendeteksi musuh dari berbagai penjuru.

Buah Manis Alutsista Lokal yang Memikat Bangsa Lain

Selama ini kita sering mengabaikan bahkan sejumlah perusahaan pembuatan produk pertahanan Indonesia cukup dikenal di luar negeri. Produk yang dihasilkan bahkan sudah diekspor di sejumlah negara di belahan dunia, kemampuan anak bangsa tak kalah bagusnya. Berikut sejumlah produk dan negara yang sudah menggunakannya sebagai alutsista andalan mereka, cekidot:

Chile yang telah mengekspor Smoke Warhead, punya kemampuan yang mampu menyaingi buatan USA dan Rusia. Smoke Warhead merupakan alutsista yang menyerupai roket berdiameter 70 mm, mampu mengirimkan lokasi jatuhnya dengan mengeluarkan asap selama dua menit saat menyentuh media keras seperti di tanah. Smoke Warhead sangat cocok dipasangkan pada sejumlah pesawat tempur latih Super Tucano dan merupakan buatan PT Sari Bahari dari Malang, Jawa Timur.

 

 

Korea Selatan, Vietnam, Filipina dan Senegal mengekspor Pesawat CN 235-MPA, merupakan sebuah pesawat jenis Maritime Patrol Aircraft (MPA) yang dikhususkan untuk patroli laut. Khususnya di perairan yang berbatasan dengan negara tetangga. Buatan PT. Dirgantara Indonesia tersebut punya keahlian dalam sistem navigasi dan komunikasi, sangat cocok dalam menjaga bibir pantai yang sering jadi lokasi penyelundupan dan pelanggaran tapal batas.

 

[ Masih Berlanjut... ]
Translate »