Tulisan Artikel Juara Kedua Lomba Blog Nasional KKIP dengan tema ” Membangun daya saing industri pertahanan Indonesia di pasar internasional.” oleh Salohot Nasution

 

*Bagian 3

————————————————————————————————————————————————————————-

Tank T-90 Buatan Rusia (foto : konfrontasi.com)

 

Sangat susah mencari kelemahan tank buatan Rusia ini, mengingat tank T-90 merupakan salah satu tank terkuat di dunia dalam sistem pertahanan diri. Hingga pada pada tanggal 23 Januari 2017 ISIS mengklaim telah melumpuhkan tank T-90 buatan Rusia ini dengan senjata anti-tank guided missile (ATGM) di desa Drehym timur kota Khanasser, propinsi Aleppo.

Melihat dari kerusakan tank T-90, sepertinya rudal anti tank menghantam bagian atas turret dan meledakkan senapan mesin dan menembus ke sumbu dibawah senapan mesin hingga kedalam turret yang kemungkinan menjadi penyebab tewasnya para awak tank. Sepertinya ini adalah titik kelemahan dari tank T-90 Rusia. Dari contoh ini,  ketika tank produk industri pertahanan Indonesia ingin mengungguli kelebihan tank buatan Rusia ini tentu membutuhkan sumber daya yang lebih besar dibandingkan dengan mengunggulinya dari segi kelemahan yang ada.

 

  1. Menawarkan Harga yang Bersaing

Harga adalah salah satu pertimbangan penting dalam bisnis, oleh karena itu harga produk yang dihasilkan oleh industri pertahanan Indonesia harus mampu bersaing dengan harga negara lain. Biasanya harga berbanding lurus dengan kulitas produk, semakin bagus kualitas suatu produk maka akan semakin mahal harganya.

Dalam penentuan harga produk sebaiknya mengumpulkan informasi mengenai harga produk yang sejenis, agar nantinya harga yang ditentukan mampu bersaing dengan harga produk lain. Misalnya, ketika industri pertahanan Indonesia menghasilkan produk tank. Untuk penentuan harga tank tersebut melalui perbandingan harga dengan tank negara lain, agar harga yang dilempar ke pasar tidak terlalu murah atau terlalu mahal.

 

Perbandingan harga tank di dunia (foto : moneysmart.id)

 

  1. Mempromosikan Produk

Suatu produk dibeli tentu saja karena sudah dikenal, oleh karena itu produk industri pertahanan Indonesia harus diperkenalkan kepada negara lain dengan mempromosikannya. Promosi bisa dilakukan dengan mengadakan pameran di dalam negeri atau mengikuti pameran yang diadakan negara lain. Promosi bisa juga dilakukan dengan menjalin kerjasama dengan negara lain.

Pameran Alpalhankam Kementrian Pertahanan tanggal 3 Desember 2019 (foto :kkpi.go.id)

Keenam strategi di atas bisa dijalankan atau tidak tergantung Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP).  Karena lembaga inilah yang berwenang mengkoordinasikan kebijakan nasional dalam perencanaan, perumusan, pelaksanaan, pengendalian, sinkronisasi, dan evaluasi Industri Pertahanan.

 

Referensi :

 

https://id.rbth.com/multimedia/infographics/2017/03/21/lima-negara-pengekspor-senjata-terbesar-di-dunia_wyx723598

https://www.boombastis.com/anoa-kendaraan-baja/57945

https://www.artileri.org/2012/10/kelebihan-dan-kekurangan-alutsista-dalam-negeri.html

https://jakartagreater.com/ini-ternyata-kelemahan-tank-t-90-rusia/

https://internasional.kompas.com/read/2018/06/13/16213471/mana-lebih-unggul-tank-as-atau-rusia?page=all

https://www.moneysmart.id/7-tank-terkuat-di-dunia/

https://bisnisukm.com/bagaimana-cara-menghadapi-persaingan-pasar.html

https://www.youtube.com/watch?v=T25RxUri1_c

https://www.kkip.go.id/

 


					
Translate »